
******
9 Tahun kemudian
”kakeek Jian dimana?”teriak di
tengah hutan
“Disini Ben kakek lagi
diatas pohon mengambil buat enak loh heheheh”
“Aduh si kakek iniii tak
mengajak ku pula, Beni ingin naik keeeeee” sambil memukul pohon yang dinaiki
kakek
“Jangan ini berbahayaaaaa,
lagian disini banyak uletnyaa”.melihat ke bawah pohon
Beni tetap menaiki pohon itu,
saat ditengah perjalanan kaki Beni terpeleset. ”KEEEK toloong!” kakek menggoyangkan tangannya
syuuuuuuuuuuuttttt akar menangkap Beni .
“huuh leganya hampir saja
badanku celaka, apa akar ya yang menolongku tadi? aah jadi bingung” tarik nafas dengan tenangnya
sambil kebingungan
“kakekkan sudah bilang itu
berbahaya dasar keras kepala lain kali dengarkan perkataan kakek!!” menunjuk dan memarahi Beni
“iya maaf ke lain kali ga akan
keulangi lagi, oh iya Beni bingung kek apa tadi akar yang menolong Beni?” Beni
kebingungan
“nanti kakek akan jelaskan,
kamu harus tau semua apa yang terjadi”
“ok ke”
Rasa penasaran Beni benar benar
memuncak sampai sampai kakinya bergetar dan berharap kakek cepat turun dan
memberitahu semuanya. kemudian Beni duduk dibawah pohon menunggu kakek turun, beberapa menit kemudian kakekpun turun dari pohonnya
“Ben inget! harus nurut sama
kakek jangan keras kepala! Demi kebaikan Beni juga kan”
“iya kek maaf maaf, sekarang jelaskan ke”
“Liat akar itu kan? Itu kakek
yang kendalikan dan itu berasal dari akar pohon ini (menunjukan arah) yang
mempunyai kekuatan yang besar dan kakek akan mengajarkannya pada Beni karena
kakek percaya hanya Beni lah yang dapat melindungi akar suci ini dari pencuri”
“pencuri??? emang kek pencuri yang menginginkan
akar ini yang seperti apa? emang ada yang menginginkannya?” Tanya Beni dengan
serius
“banyak sekali Ben yang
menginginkannya seperti orang jahat yang ingin menguasai dunia dengan akar ini,
pokonya bahaya jika ada orang seperti itu menggunakaanya” (krooh krooh) suara
batuk kakek
“jadi begituuu wow kerennya,
kek aku siap diajarkan kekuatan itu.. cepat pasti kereen hahaha” tertawa dengan santainya
“kau ini Ben Ben semuanya kau
selalu anggap mudah saja haha”ikut tertawa dengan Beni
“yasudah hari sudah mulai gelap
kita pulang kerumah, kita makaaaannn mandi lalu tidur cepat kita mulai
latihannya besok, ngomong ngomong Ben buah ini enak loh”
“apakah betul kek? Pokonya Beni
yang paling banyak memakannya!”
“tidak bisaaa kakek kan yang
mengambilnya hahahaha” bercanda sambil diperjajalanan pulang
Saat malam dikamar dirumah
gubuk dekat pohon suci, Beni benar benar tak sabar untuk berlatih besok. dengan
cepatnya mematikan lampu kemudian tidur lelap.... bersambung...
penasaran untuk part 3 nya? tunggu terus kisah nya ya kawan hanya di valdiweb
0 Comments