“saya Feri” membuka topeng
sambil tertunduk merasa bersalah
“ke..kenapa kau bisa tau? Dan
siapa yang memberitaumu? ”kaget kakek Jian
“tak penting siapa yang
memberitauku dan kau! Sudah berbohong”menunjuk kearah kakek Jian
“saya berbohong demi niatan
yang baik asal kau tau”
“sudahlah aku hanya ingin
menunjukan kepada pemimpin kerajaan bahwa aku bisa, tapi kenyataannya tidak”merasa
putus asa dan merasa tidak bisa melakukan apa-apa
Sebenarnya Feri mempunyai hati
yang baik, kakek Jian terus menasehatinya bahwa yang dicarinya itu kekuatan
besar dan akan digunakan untuk hal yang tidak baik bagi kerajaan. kekuatan itu
sebagai senjata yang luar biasa menakutkan dan akan mudah untuk menguasai
dunia, akan berakibat fatal jika digunakan berlebihan seperti yang dikatakan
orang-orang tertentu dimasa lalu. Feri akhirnya tersadar jika perbuatannya itu
salah kemudian kakek Jian mengajak Feri menjadi keluarga untuk menjaga dunia
dan kekuatan akar itu. Feri terus saja meminta maaf dan berjanji akan membalas
budi kepada kakek Jian dan Beni. Feri pun berhenti menjadi prajurit dan akan tinggal
bersama.
“terima kasih kalian sudah
mempercayaiku, sudah lama aku tidak merasakan dalam keluarga semenjak kedua
orang tua ku meninggal ”terduduk sedih menyesali perbuatannya
“sudah lahh, kau sudah bagian
dari kami sekarang, jangan berbuat kejahatan lagi dan berbuatlah kebaikan”kata
kakek Jian dengan santainya
“berbuatlah kebaikan Ok! Beni percaya ko dan tau isi dari hati
mu sebenarnya kak Feri”Beni tersenyum
“kau menyebut ku kak? Feri saja sudah cukup”
“tidak kau lebih tua dari ku hahaha”
“tidak kau lebih tua dari ku hahaha”
Feri sudah menjadi keluarga
baru, malam pun seru dirumah pohon. Beni cepat akrab dengan Feri dan saling
membantu. Walaupun kakek Jian sudah memaafkannya tetapi tetap saja memperhatikan
Feri khawatir akan melakukan kejahatan lagi.
Bersambung....

0 Comments