“iya kek terima kasih,
jbuaaaaarrr (meloncat dari atas batu)”
Saat asik berenang Beni melihat semak-semak yang bergoyang entah
itu ada apa dan ternyata seekor kelinci yang sedang memakan wortel. Beni sempat
kaget dan langsung melanjutkan renang nya tetapi saat sedang berenang tiba-tiba
kelinci itu berubah menjadi seorang laki-laki tampan memakai pakaian kerajaan
tujuannya untuk memperhatikan Beni
“kayanya dia yang bernama Beni
ternyata hanya anak kecil” berbicara didalam hati melihat dari balik semak-semak
“hehehe segarnya berenang
siang-siang begini”terlihat
senang
Tiba-tiba saat dijalan ingin
menjemput Beni kakek Jian melihat laki-laki itu sedang mengintip, lalu berjalan
pelang-pelan langsung mendatinginya dan berteriak
“hey kau! Sedang apa kau
disitu?”
”mau tau aja urusan orang lain
dasar orang tua”
“siapa bilang saat saya udah
tua, sayaa emmmm ituuu, sudah lah lupakan, apa kau ada urusan dengan Beni?
Kelihatannya kau memperhatikan dia terus bila ada yang mengganggu dia berarti
berurusan dengan saya”menjawab ragu-ragu penuh semangat
“jadi begitu ayo berubah
fikiran lah kek mending istirahat saja dirumah”mengeluarkan pedangnya
“oh jadi mau pake kekerasan ok
baiklah, ayo jangan segan-segan tebas saja saya”berbicara dengan sombongnya
Syeeeeng (suara pedang) menebas
kakek Jian dengan pedangnya tetapi berhasil ditahan dengan tameng akarnya yang
keluar langsung dari tangannya dan menyerang balik laki – laki itu dan berhasil
membuat dia terpojok. Kakek Jian kemudian berdamai dengannya dia bernama Feri prajurit
dari kerajaan Panada dia dikutuk oleh penyihir Raja Panada karena Feri tidak
berhasil menyelesaikan misinya dengan baik. Seorang kakek berjubah hitam
mengatakan kepada Feri saat diperjalanan misinya “jika kau bertemu dengan anak
entah berapa tahun bernama Beni, mintalah kepada dia untuk mengusap-ngusap
kepalamu agar sihir yang ada pada dirimu menghilang dia bersama seorang kakek”
BERSAMBUNGGG...

0 Comments